Kamis, 17 November 2011

Jembatan Nabi Musa Ternyata Ada di Halsteren


berita2.com: Biasanya jembatan berada di atas air. Jembatan ajaib ini berada di dalam air atau persisnya membelah air. Jembatan ini dijuluki sebagai Jembatan Musa. Mungkin terinspirasi oleh kemampuan Nabi Musa membelah air laut
Jembatan ini dibangun di atas parit benteng pertahanan di abad ke-17. Insinyur Belanda menata dengan cerdas pembangunan jembatan ini. Jembatan tersebut terletak di Halsteren, Belanda
Upaya pemugaran pernah dilakukan tetapi para desainer memutuskan tetap mempertahankan desain asli di beberapa bagian jembatan itu. Jembatan ini dijuluki jembatan Musa karena mirip dengan kejadian saat Nabi Musa membelah Laut Merah.
Ad Kil, seorang arsitek dan juru bicara RO & AD, mengatakan: "Benteng sekarang memiliki fungsi baru, bisa untuk rekreasi dan terdapat beberapa rute untuk bersepeda dan hiking.
Dia menambahkan: "Ketika Anda lebih mendekat, benteng seperti terbuka, menyambut Anda melalui parit sempit. Kemudian Anda dapat berjalan ke gerbang, seperti Musa berdiri dan berjalan di atas air. "

Sumber: www.berita2.com

Selasa, 15 November 2011

P2BN Tingkatkan Pembangunan dan Perekonomian Pasaman


Selasa, 15 November 2011 13:54
berita2.com (Pasaman, Sumatera Barat) : Program Pembangunan Berbasis Nagari (P2BN) menunjang percepatan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Program ini dilaksanakan melalui partisipasi masyarakat Nagari mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan.

Melalui momentum desentralisasi dan otonomi daerah, yang merupakan suatu kesempatan emas untuk menerapkan cara pandang baru dalam meningkat peran serta masyarakat di tingkat Nagari untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan perkonomian.

Dari sudut pandang itu P2BN menjadi program pembangunan nomor satu Kabupaten Pasaman, berdasarkan Peraturan Bupati Pasaman No. 14 tahun 2011 tentang pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN) bertujuan untuk merangsang dan menumbuhkan semangat serta partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di Nagari, meningakatkan peran serta dan kerjasama antara masyarakat dan pemerintahan Nagari dalam upaya peningkatan usaha ekonomi masyarakat serta penanggulangan kemiskinan.

Kegiatan yang dibantu dengan P2BN adalah sarana jalan, sarana irigasi, sarana pertanian, sarana perkebunan Rakyat, sarana perikanan, sarana peternakan, sarana ekonomi masyarakat, usaha industri rumah tangga, dan pasar tradisional. Kegiatan inilah yang akan diusulkan masing-masing kejorongan ke Nagari yang akan dimusyawarahkan, untuk menyepakati tentang kegiatan apa yang sangat diprioritaskan dan dibutuhkan masyarakat.Dari hasil musyawarah selanjutnya di sampaikan usulan kegiatan tersebut ke tingkat Kabupaten untuk di verifikasi.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari (BPM-PN), Yanni Habbaintis, mengatakan, program P2BN mendapat sambutan yang serius disemua lapisan masyarakat untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian masyarakat ditingkat Nagari. “Semoga maksud dan tujuan dari program ini terlaksana sesuai harapan kita bersama,” Tegasnya.

Salah satu kegiatan P2BN yang telah direalisasikan dan dilaksanakan yaitu Usaha ternak bebek bagi keluarga kurang mampu, di jorong simpang hilir, nagari sipang, kecamatan Simpang alahan mati. Saat ini sudah terlaksana dengan kemajuan sudah mencapai 90 persen. “Kami sangat bangga dengan program ini untuk memajukan perekonomian dan meningkatkan pembangunan Nagari,” Kata warga. (Muhammad doni)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Saatnya Nagari membangun dengan P2BN


Acara peletakan batu pertama pasar salibawan Nagari Sundata, Kecamatan Lubuk sikaping, Kabupaten Pasaman disambut meriah (25/10). Acara ini merupakan suatu program Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN) yang sangat menyentuh kalangan masyarakat.Program ini bertujuan untuk merangsang dan menumbuhkan partisipasi masyarakat di tingkat Nagari untuk pembangunan dan bidang ekonomi produktif.

Minggu, 11 September 2011

Konsern dan Kegiatan PPWI


Oleh : Sekretariat PPWI

Perhatian dan program jangka pendek dan menengah PPWI antara lain sebagai berikut:

1. Mendorong dan mendukung aktivitas menulis setiap anggotanya dan masyarakat umum;

2. Mengadvokasi dan memberikan perlindungan bagi setiap anggota PPWI dan masyarakat umum dalam setiap kegiatan jurnalisme warga yang dilaksanakannya;

3. Mengadakan pendidikan dan latihan jurnalisme warga bagi anggotanya dan masyarakat umum, baik warta tulis, warta foto, maupun warta video;

4. Mengadakan kegiatan temu pewarta warga baik skala lokal, regional, nasional, maupun internasional;

5. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti penanggulangan bencana, perlindungan lingkungan, hutan dan satwa, peningkatan taraf kesehatan masyarakat, kegiatan sosial kemasyarakatan, dan lain-lain;

6. Menyediakan wadah berbagi informasi dan berita di antara sesama warga masyarakat berbentuk portal berita nasional dengan situs berita resmi di www.pewarta-indonesia.com;

7. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan elemen di masyarakat, baik formal maupun informal, baik kelembagaan maupun personal;

8. Menerbitkan kartu anggota yang sekaligus berfungsi sebagai Citizen Reporter ID Card.


Beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan antara lain:

1. Penanaman pohon (Penghijauan) bersama warga Jl. Jaksa, Jakarta Pusat;

2. Seminar Mengembangkan Potensi Menulis di Universitas Maranatha Bandung;

3. Temu Pewarta Warga Bandung dan sekitarnya di Universitas Negeri Sunan Gunung Jati, Bandung;

4. Seminar Jurnalistik Warga di Universitas Jayabaya Jakarta;

5. Pendidikan dan Latihan Citizen Reporter di Gedung Dewan Pers, Jakarta;

6. Seminar Jurnalistik di Univeristas Negeri Yogyakarta, di Yogyakarta;

7. Pendidikan dan Latihan Citizen Reporter bagi Anggota Perwira dan Bintara TNI Angkatan Darat, 13-14 Agustus 2008 di Jakarta;

8. Seminar Sehari “Becoming Extraordinary” kerjasama dengan The Youngs Spirit, 20 September 2008, di Gedung Dewan Pers, Jakarta;

9. Sosialisasi UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik) dan UU ITE (Informasi Teknologi dan Elektronika) kerjasama dengan Departemen Kominfo RI;

10. Penerbitan hampir 500 ID Card Citizen Reporter bagi anggota PPWI, termasuk bagi lebih 200 Pewarta Warga dari kalangan TNI.

Jakarta, 31 Desember 2008

Sumber: http://www.pewarta-indonesia.com/ppwi/program-kerja/10-konsern-dan-kegiatan-ppwi.html

Sabtu, 10 September 2011

Antara KPK dan Nazaruddin


Jakarta, dpd.go.id – MENGURAI benang kasus korupsi di negeri ini seperti tak pernah usai. Selalu muncul kasus di atas kasus lain yang belum selesai ditangani. Terakhir, Indonesia diguncang dengan kemunculan Nazaruddin sebagai aktor baru yang belum lama ini dipulangkan ke Indonesia setelah kabur ke beberapa Negara. KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang menangani kasus ini menuai banyak dukungan di samping juga kritik dari berbagai pihak. Salah satu dukungan tersebut datang dari DPD RI. “Kami mendukung KPK dengan cara memberi masukan ke KPK agar segera memanggil para saksi, tidak perlu ragu-ragu,” ucap I Wayan Sudirta, Anggota DPD RI Provinsi Bali, dalam acara Dialog Kenegaraan bertajuk “Kasus Nazaruddin: Ujian Terakhir Pemberantasan Korupsi” yang digelar di Coffee Corner DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (24/08/2011).

Salah satu kritik untuk KPK dalam kasus ini adalah bahwa KPK dinilai lambat mengambil tindakan. “Seharusnya dulu KPK langsung memeriksa Nazaruddin”, jelas N.Yenti Garnasih. Menurut Yenti Undang-Undang tentang pemberantasan tindak korupsi belum bisa menangani kasus ini. Undang-Undang tentang pencucian uang lah yang dirasa tepat untuk mengungkap kasus mantan bendahara umum Partai Demokrat ini. “Dengan UU ini bisa ditelusuri kemana saja aliran dana korupsi ini digunakan”, tambah Pengamat Hukum Trisakti ini.

Pendapat serupa juga dituturkan oleh Febfri Diansyah dari ICW. “UU tentang pencucian uang memang pas dipakai untuk mengisi kekurangan dari UU pemberantasan tindak pidana korupsi”, ungkapnya. Menurut Febri lambatnya penanganan kasus korupsi ini disebabkan juga karena keterangan Nazaruddin yang tidak konsisten dan adanya isu-isu serta skenario yang sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian terhadap kasusnya.

Memandang kasus Nazaruddin ini, Boni Hargenz menganggap Nazaruddin sebagai puncak gunung di dasar laut yang dengannya kasus-kasus korupsi yang lain bisa terungkap. Lebih lanjut, pengamat politik UI ini menambahkan, “Nazaruddin perlu dilindungi secara fisik dan psikis karena dia adalah saksi kunci.” (dm/af)

Sumber : http://dpd.go.id/2011/08/antara-kpk-dan-nazaruddin/

Suasana di kampungku.

Jumat, 09 September 2011

Tradisi Rutin Dihari Raya Idul Fitri


Tradisi Menangkap Ikan Larangan (1/9), di Kampung Pasir Laweh, Nagari Pasir lawas, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera barat. Tradisi ini selalu diadakan tiap hari raya kedua Idul Fitri, Kegiatan ini diikuti seluruh warga yang ada dikampung dan yang datang dari perantauan.

Senin, 15 Agustus 2011

Udin Sedunia Nambah Satu



Jumat, 15 Juli 2011 10:41 | Oleh : Imi Suryaputera | PDF | Cetak | Email
alt

Nama-nama yang menggunakan “Udin” bila dikumpulkan pasti sangat banyak. Makanya judul lagu “Udin Sedunia” yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi karbitan Youtube ada benarnya.

Di kampung saya saja yang tak terlalu luas dan banyak penduduknya, yang namanya UDIN susah mengingatnya (memang tak pernah dicatat kok). Disamping itu orang yang pakai nama UDIN di kampung saya, selalu mendapat embel-embel di belakang namanya. Ini tentu saja untuk membedakan dan mengingat antara UDIN yang satu dengan UDIN UDIN lainnya.

Ada yang namanya Udin King. Dia ini tak ada hubungannya dengan Raja (mungkin kalau Raja Singa ada, hehehe). Kenapa dia sampau mendapat julukan Udin King, ini disebabkan kemana-mana pergi Udin menggunakan sepeda motor Yamaha RX King.

Kemudian ada pula yang namanya Udin Sex. Nah, nama Udin ini memang ada hubungannya dengan sex. Konon menurut teman-temannya si Udin yang satu ini memang suka ngesex ke tempat prostitusi. Lalu ada lagi Udin Puki (dalam bahasa Banjar, Puki ini adalah alat kelamin perempuan). Hal ihwal Udin yang ini dikarenakan dalam hampir tiap pembicaraannya selalu saja menyebut kata “puki”, ih jorok amat nih orang ya. Meski sudah pergi berhaji, si Udin ini tetap saja dipanggil dengan nama tenarnya itu, Cuma nambah menjadi H. Udin Puki (hahaha).

Nama Udin lainnya adalah Udin Sinso (chainsaw) atau alat potong mesin. Ini karena profesi si Udin yang menjadi pemotong kayu dengan menggunakan alat potong mekanis itu. Orang-orang yang sedang lapar atau kelaparan di kampungku, pasti akan teringat dengan Udin Nasi Goreng. Udin ini pun julukan dan panggilannya sesuai dengan profesinya sebagai penjual nasi goreng.

Banyak panggilan maupun julukan buat Udin, ini bukan nama Udin yang diplesetkan, tapi berdasarkan kebiasaan dan profesi. Kalau nama Udin yang dipelesetkan, maka saat ini perlu ditambah satu Udin lagi, yakni NAZARUDIN, yaitu UDIN yang punya NAZAR; entah dulunya nazar ingin terkenal, atau nazar sekaligus ingin terkenal dengan menjadi koruptor.

Sumber :www.pewarta-indonesia.com

Minggu, 14 Agustus 2011

Mewujudkan Integrasi Bangsa Melalui Reaktualisasi Nilai Pancasila


Jakarta, dpd.go.id – KONDISI bangsa Indonesia saat ini yang penuh dengan kesenjangan dan degradasi moral sangatlah memprihatinkan. Kondisi ini melahirkan kepedulian para cendekiawan ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) dan cendekiawan dari berbagai agama lain yang hadir dalam Simposium Nasional “Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila untuk Integrasi Bangsa: Pandangan Cendekiawan Lintas Agama” untuk menuangkan kepedulian mereka melalui gagasan dan pemikiran menurut sudut pandang agama.

Amidhan dan Nanat Fatah Natsir, cendekiawan muslim, menyatakan bahwa reaktualisasi nilai Pancasila perlu dilakukan sehubungan dengan semakin meluasnya perilaku masyarakat yang bertentangan dengan nilai Pancasila. Menurut Nanat, nilai Pancasila dapat direaktualisasikan melalui sosialisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. “Salah satunya haruslah dimulai dengan pendidikan dan sosialisasi dalam keluarga”, paparnya dalam acara Simposium Nasional yang bertempat di Kompleks Parlemen, Senayan-Jakarta, Rabu (10/08/11). I Ketut Parwata, tokoh agama Hindu, juga menyatakan hal yang serupa dengan menambahkan perlunya pendidikan budi pekerti selain pendidikan Pancasila .

Berbeda dengan cendekiawan Protestan, R.P.Borrong, yang menganggap bahwa reaktualisasi nilai-nilai Pancasila bukanlah kata yang tepat. “Yang dibutuhkan bangsa ini adalah aktualisasi sebagai suatu proses berkelanjutan”, jelasnya. Selanjutnya Borrong menambahkan strategi aktualisasi Pancasila antara lain: perlunya kebijakan pembangunan yang pro rakyat; perundang-undangan dan praksis hukum yang pro keadilan; tindakan para elit masyarakat yang menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran; memperhatikan dan memberi tempat berbagai aspirasi masyarakat.

Sastrapradja, cendekiawan Kristen katolik, menyimpulkan bahwa reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dapat memperkokoh dan membentuk karakter integrasi bangsa. Hal tersebut dapat terwujud dengan kepemimpinan nasional yang berkomitmen dalam mengadakan transformasi.

Citra Surya menutup acara dengan opini bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan perekat bangsa Indonesia. Selain itu, nilai-nilai Pancasila harus selalu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bukti bahwa Pancasila merupakan pandangan hidup kita. Dengan demikian dapat terwujud Negara Indonesia yang adil dan makmur. (Dv/Leo/Af)

Komite IV DPD RI Tuntaskan Seleksi Calon Anggota BPK


Jakarta, dpd.go.id- Sidang Komite IV DPD RI kembali melanjutkan proses fit and proper test calon anggota BPK RI. Agenda hari ini, Kamis (11/08/2011) adalah mendengarkan penyampaian visi dan misi dari delapan orang calon anggota BPK yaitu; Iskariman Supardjo, Wewe Anggreaningsih, Kunto Endriyono, Jupri Bandang, Imam Solahudin, Emita Wahyu Astami, Fadjar O.P Siahaan, dan Eddy Suratman. Sidang dibuka oleh wakil ketua Komite IV Ella M. Giri Komala (Anggota DPD RI dari Jawa Barat), yang menekankan pentingnya proses seleksi ini, dimana DPR tidak bisa memilih anggota BPK tanpa rekomendasi dari DPD RI.

Dari calon-calon yang mengikuti seleksi hari ini, tidak semua memiliki latar belakang pendidikan ekonomi/akuntansi atau pun pengalaman sebagai auditor. Salah satunya adalah Kunto Endriyono. Pria kelahiran Yogyakarta, 1 Juni 1957 ini merupakan pensiunan peneliti pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan latar belakang pendidikan di bidang pertanian. Dia mengatakan tertarik mengikuti seleksi sebagai calon anggota BPK RI setelah membaca pengumuman di suatu surat kabar. “Anggota BPK memiliki tugas dan fungsi yang telah diatur dalam undang-undang, sehingga hal tersebut merupakan hal yang bisa dipelajari,” ungkap Kunto tentang motivasinya mengikuti seleksi ini.

Dalam proses seleksi ini, Komite IV DPD RI akan menilai setiap calon berdasarkan kriteria pendidikan, pengalaman, integritas dan kepemimpinan. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, DPD RI nantinya akan menetapkan 7 (tujuh) nama calon yang sangat direkomendasikan (highly recommended) sebagai pertimbangan atas semua calon angggota BPK yang diajukan oleh DPR RI. Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pengambilan keputusan pertimbangan DPD RI atas calon anggota BPK akan dilakukan saat Sidang Paripurna DPD RI yang akan digelar pada tanggal 15 Agustus 2011.

(saf)

Sumber :http://dpd.go.id/2011/08/komite-iv-dpd-ri-tuntaskan-seleksi-calon-anggota-bpk/

Selasa, 26 Juli 2011

Menanamkan Rasa Kebersamaan dalam Sebuah Persahabatan antara RI-Maroko (170/M)


KOPI, Indonesia, merupakan salah satu Negara yang berada dibenua Asia Tenggara yang memiliki ciri khas dan keanekaragaman seni, budaya, bahasa, agama dan sumber kekayaan kekayaan alam. Indonesia merupakan sebuah Negara yang dilewati garis katulistiwa yang dikenal dunia. Salain itu, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam dan memiliki kerukunan antar umat beragama. Walaupun memiliki keanekaragaman dan perbedaan tapi dipersatukan atas dasar Bhineka Tunggal Ika yang tertanam dalam hati nurani rakyat Indonesia yang memiliki semangat, citi-cita, tujuan, ideology bersama.

Sementara itu, Maroko merupakan Negara Kerajaan yang berada di bagian benua Afrika yang di sebut Negeri Matahari terbenam. Walaupun Maroko terletak di benua Afrika tetapi kondisi alamnya tak jauh berbeda dengan kawasan Asia yang terkenal subur, hijau dan sistem perairan yang baik. Sehingga Maroko yang termasuk pada kawasan negara Arab memiliki sistem pertanian yang terkemuka. Di kawasan Maghribi dianggap sebagai kawasan yang menarik karena letaknya geografis dan dekat dengan benua Eropa dan Asia. Perpaduan budayapun menjadi ciri khas negeri ini dengan ciri khas utama budaya Islam. Jarak kedua Indonesia-Maroko adalah melebihi sekitar sepertiga lingkaran dunia hal ini tidak menghalangi kerjasama antara kedua Negara, bahkan hubungan tersebut telah dimulai sejak awal kemerdekaan kedua Negara tersebut. Maroko sering menyebut Indonesia sebagai Akh Syaqiq yang artinya adalah saudara kandung, dikarenakan kedekatan antara kedua Negara tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Latifa Akherbach menilai Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar dan menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, Islam dapat berjalan beriringan ,sehingga Maroko ingin belajar dari Indonesia. Presiden Soekarno juga dianggap sebagai pemimpin Revolusi Dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Presiden pertama yang datang ke Negara itu. Ini awal hubungan diplomatik Indonesia dengan Maroko. Presiden Soekarno juga dianggap sebagai pemimpin Revolusi Dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Dari kunjungan Presiden Soekarno dan hubungan persahabatan itulah yang membuat Raja Mohammad V memberi kenang-kenangan khusus bagi Soekarno yaitu penamaan jalan yang mengambil namanya yaitu Rue (jalan) Soekarno di jantung kota Rabat, ibukota Kerajaan Maroko.

Dubes Nazir yang waktu itu merangkap Dubes di Filipina diminta mempersiapkan kunjungan Pesiden Soekarno ke Maroko yang menjadi awal kerja sama bilateral yang diharapkan lebih jauh dapat memberikan sumbangan bagi negara negara Asia dan Afrika. Selama 50 tahun hubungan bilateral tersebut ,terjadi peningkatan dengan pembentukan Komite Bersama Bilateral yang ditandatangani terakhir kali pada Juni 2008 dalam bidang kerja sama politik dan ekonomi.

Hubungan Maroko-Indonesia telah dimulai sejak zaman Ibnu Batutah, seorang pengelana Muslim yang sering mengunjungi pulau-pulau di Indonesia pada abad-abad sebelumnya. Indonesia pernah membantu Maroko ketika berjuang merebut kemerdekaannya. Saat itu Presiden Soekarno disambut hangat oleh penduduk rakyat Maroko. Beliau bertemu dengan Raja Mohhammed V, dan pada waktu itu pula acara peresmian nama jalan Soekarno digelar. Hal ini menggambarkan begitu pedulinya Indonesia dengan negara lain.

Selama 50 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dengan Maroko terjalin dengan sehat, bahkan terjadi peningkatan. Tahun 2008 pada bulan Juni Indonesia-Maroko membentuk Komite Bersama Bilateral dalam kerja sama politik dan ekonomi. Selain itu masih banyak pula kerja sama yang menghasilkan upaya-upaya meningkatkan hubungan antarwarga di kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan betapa besar ketertarikan dari pihak Maroko untuk belajar demokrasi dari Indonesia.

Di tahun 2011 ini banyak pula bukti-bukti kerja sama di berbagai bidang yang telah dibina antar kedua negara. Sehingga tak ayal bahwa Maroko dapat mengadopsi berbagai tatanan kehidupan yang baik dan berguna untuk kemajuan rakyatnya. Pada bulan April tahun 2011 sebanyak 5 petani dan penyuluh pertanian dari Maroko mengikuti program magang di sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Hal ini dilakukan mengingat kondisi lahan Gunungkidul mirip dengan Maroko. Tujuan dari program ini selain dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi pertanian, juga dapat menganalisis masalah-masalah yang timbul. Mereka yang dikirim dapat bercocok tanam padi, palawija, ubi, dan jagung. Di samping itu mereka pun mendapatkan pengalaman bagaimana penggarapan tanaman padi pada lahan kering.

Bentuk kerjasama Indonesia-Maroko

Dalam hal seni budaya, Sehubungan dengan digelarnya resepsi peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia- Maroko yang diadakan di Wisma Duta, Rabat. Acara resepsi digelar dengan sangat sederhana itu diawali menampilan gamelan yang dibawakan masyarakat Indonesia di Maroko termasuk Dubes RI Tosari Widjaja dan Ibu Tosari Widjaja dan diikuti tarian Merak yang dibawakan para penari dari KBRI Rabat, Nurcahyati Prabowo dan Ruri Rizaldi. Selain itu, juga ditampilkan kesenian tradisional Maroko yang dibawakan tim seniman Maroko yang bernama Dqaiqiya menampilkan musik Maroko dengan alat sederhana seperti gendang, dan krincing.

Dalam resepsi perayaan ulang tahun 50 tahun hubungan Indonesia Maroko itu juga digelar pameran foto photo yang mengambarkan kunjungan Presiden Soekarno ke Maroko dan disambut oleh Raja Mohammed V serta seluruh rakyat Maroko yang menyambut hangat kehadiran Soekarno ditengah kota Rabat serta peresmian pemberian nama jalan di pusat kota Rabat dengan nama Soekarno.Dalam resepsi itu , dihidangkan makanan khas Indonesia seperti sate ayam, sate kambing, mie goreng, nasi goreng , bakso dan salada Padang serta makanan kecil seperti lumpia, onde-onde dan rempeyek yang diiringi dengan musik tradisional gamelan Jawa yang mendapat pujian dari wartawan Sahra Magribia, koran terbesar di Maroko.

Kerja sama dalam bidang ekspor dan impor, sangat potensial dilakukan antara Indonesia dan Maroko. Dengan memanfaatkan letak Indonesia yang strategis secara geografis dekat dengan Eropa karena telah melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa serta dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Turki, Jordania, Tunisia, Mesir dan Unit Emirat Arab. Kerjasama di bidang Pertanian Tim Pertukaran Ilmiah Litbang Pertanian mengadakan kunjungan ke Maroko pada tanggal 11-18 Desember 2010. Kedatangan Tim Pertukaran Ilmiah Litbang Pertanian ke INRA ( Intitute National dela Recherce Agronomique) Maroko dalam rangka mengidentifikasi bidang penelitian pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk kerjasama antar Negara institusi RI-Maroko. Program yang dilaksanakan oleh INRA untuk mengurangi kesenjangan produksi dengan meningkatkan produktivitas.

Sedangkan bentuk Kerjasama di bidang pendidikan , setiap tahun Pemerintah Maroko menawarkan melalui AMIC (agen kerjasama internasional Maroko) beasiswa kepada Indonesia melalui Departemen Agama. Banyak sekali pelajar dan mahasiswa yang belajar di Maroko adapun kelebihan-kelebihan yang disungguhkan yang bias ditemukan saat belajar di Maroko diantaranya peluang besar untuk bias berbahasa Perancis dan kesempatan untuk berkenalan lebih intensif dengan kajian-kajian di bidang Ilmu Maqashid dan pemikiran Islam Kontemporer. Adapun peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011di Maroko diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia. Bentuk kerjasama dalam bidang perdagangan, adapun kinerja perdagangan antara RI-Maroko menunjukkan barang dan jasa mencapai 17,5% pada tahun 2007. Melonjak jika dibandingkan dengan nilai pertumbuhan perdagangan barang dan jasa pada periode 2005-2006 yaitu 7%. Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu net exporter bagi Negara Maroko. Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan RI-Maroko

Berkaitan dari hubungan kerjasama kedua Negara tersebut, kita dapat ambil sebuah simpulan dalam menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama baik pada bidang perdagangan, pariwisata, pendidikan dan kebudayaan yakni sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Hubungan ini sangat perlu dijaga, dibina, serta dipertahankan agar kedepannya Indonesia dan Maroko dapat menjadi negara maju yang memiliki Sumber daya Manusia yang berkualitas dan berkompeten. Semoga menjadi sebuah Persahabatan yang tak pernah lekang, bila saling menanamkan rasa yaitu berat sama dipikul ringan sama dijinjing, betapapun berat ringannya suatu masaalah dengan kerjasama dan rasa kebersamaan mudah-mudahan dapat diselesaikan. Diharapkan, hubungan bilateral tersebut dapat ditingkatkan lagi seperti bidang pariwisata, investasi, pendidikan dan budaya dengan basis sejarah dalam upaya meningkatkan hubungan antarwarga yang menghasilkan pengertian yang makin besar diantara kedua negara tersebut. Dengan terus melakukan berbagai kegiatan kerjasama untuk kemajuan, semoga harapan kedua Negara ini akan terwujudkan.

Referensi :

www.pewarta-indonesia.com

http://antarajendeladunia.blogspot.com/2010_06_01_archive.html

http://el-hilaly.blogspot.com/2011/02/maroko-negeri-matahari-terbenam.html

http://www.setneg.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=2797

http://resaved.blogspot.com/2011/05/ri-maroko-kerjasama-yang-sangat.html



Biodata Penulis

Nama : Muhammad Doni

TTL : Pekanbaru, 16 Juni 1981

Nama Sekolah/Universitas: STIH Lubuk Sikaping

Alamat sekolah/universitas: Jl.Prof. M. Yamin, S.H No 01 Lubuk sikaping kabupaten Pasaman

Alamat Rumah: Jln Raya Amd No 07 Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat

Nomor HP: 0812 6678 1218

Alamat e-mail: Muhammad_doni99@yahoo.co.id

Facebook: muhammad doni

Sabtu, 16 Juli 2011

“Ba’ abu diateh tunggua”


Istilah ” bak abu diateh tunggua” ini, umum diketahui oleh setiap orang Minangkabau yang sudah dewasa, yang diibaratkan perlakuan yang dialami seorang suami dirumah istrinya yang lazim disebut Rang Sumando. Hal ini tidak berlaku bagi laki-laki minang dalam posisi lain, seperti posisinya dirumah orang tuanya. Ia tidak akan pernah disebut sebagai seorang lelaki “ bak abu diateh tunggua.

Peran lelaki Minang sudah jelas yaitu sebagai seorang bapak – sebagai seorang Mamak – dan sebagai Urang Sumando. Dalam kedudukan seperti ini, maka Ia akan menjalankan perannya masing-masing – kapan saatnya ia sebagai seorang Kepala Keluarga, – kapan saatnya sebagai Pemimpin Kaum dan Kapan pula sebagai seorang yang Tamu di keluarga besar Isterinya. Jika seorang laki-laki bisa menempati posisi yang diamanahkan oleh Agama – kemudian juga memenuhi tanggung jawab dalam Adat, maka pastilah semua laki-laki itu tidak mengalami nasib seperti itu. Jadi sebenarnya, tidak bisa dikatakan bahwa semua laki-laki Minangkabau “ bak abu diateh tunggua”.
Sekarang apa yang dimaksud ‘ bak abu diateh tunggua’ itu…?? Mari kita pelajari istilah ini.

“Abu” adalah sisa pembakaran, yang lazimnya terdapat pada tungku jarangan. Zaman dahulu – tiap keluarga mengandalkan tungku untuk memasak masakan. Himpunan abu dan debu yang berasal dari suatu material yang berasal dari sisa pembakaran itu – karena tidak memiliki manfaat apa-apa lagi – maka ia akan dibuang karena sudah tak berguna. Bahkan ia abu dan debu itu bisa terbang sendiri bersama angin lalu.
Bagaimana pristiwa serupa ini menjadi ajaran klasik yang muncul dalam pituah Adat Minangkabau - yang dikaitkan dengan kehidupan laki-laki minang ?
Sebagaimana kita ketahui bahwa lahirnya sebuah petuah, dikarenakan adanya suatu masalah yang hendak diselesaikan. Bagaimana Ninik Mamak menyelesaikan suatu masalah, tentunya berdasarkan criteria tertentu, yaitu :

Pertama, nilai manfaatnya
Kedua, ukuran berat dan ringannya
Ketiga, kemudahan dalam menyelesaikan masalah itu.
Dengan mengumpamakan “ Ba’ abu dan debu” itu, memang lebih tepat untuk menggambarkan situasi dan kondisi dalam penyelesaian suatu masalah
Pengertian manfaat tentunya terkait dengan kedudukan dan peran yang disandang seorang lelaki pada umumnya, terutama tentang Rang Sumando pada khususnya.
Saat ini yang sudah banyak perubahan, ketika munculnya para intelektual Minang yang sudah mendalami budaya luar. Kedudukan Rang Sumando dikeluarga sudah tidak perlu diperbicangkan lagi. Pasangan keluarga minangkabau saat ini – sudah berubah – karena adanya kuatnya peranan para suami atau Bapak / Ayah di keluarga inti.
Dengan demikian, Istilah “ba ‘ abu diateh tunggua’ ini – hanya kisah-kisah masa lalu yang cocok diperbicangkan oleh pihak yang masih menyandang adat sebagai prilaku dalam berkeluarga belaka.
Yang menjadi pertanyaan – apakah prilaku istilah “ ba’abu diateh tunggua ” itu masih ada pada masa di Ranah Minang sekarang ?
Jika menilik pada sifat manusia – tidak saja di Minangkabau - pada etnis masyarakat lainpun, kita masih menemukan karakter-karakter buruk ( suami ) yang bertindak semaunya didalam keluarganya. Ketika karakter pria yang berprilaku buruk itu diangkat dalam adat Minang, maka kesannya akan menjadi lain. Karena secara fakta – didalam sistem kekerabatan Minangkabau – perempuan minangkabau mendapat kemuliaan menurut adatnya. Karena sistem matrilinial yang dianut oleh etnis ini – garis kekerabatan mereka mengambil garis keturunan ibunya.
Ketika kita menyadari bahwa dalam kehidupan ini, yang menjadi pedoman dalam beragama adalah Al Quran – dimana Kitab Allah yang diturunkan kepada umat nabi Muhammad, maka kita wajib mematuhinya. Sehingga ketika melaksanakan adat dan budaya minang wajiblah berdasarkan ajaran agama Islam. Menurut ajaran adat bersendi syara’ syara’ bersendi kitabullah, garis keturunan (nasab) haruslah sesuai dengan syariah Islam. Bila penarikan garis keturunan berdasarkan garis ibu hanyalah untuk pengelompokkan - SUKU dan KAUM di Minangkabau. Pengelompokkan yang demikian tidak lebih dalam untuk kepentingan Sistem Persemendaan.
Ketika orang masih memperbicangkan ~ ba’ abu diateh tunggua ~ terhadap lelaki yang diperlakukan semena-mena – meskipun istilah ini terlalu berlebihan jika dikatakan demikian – maka istilah ini masih menjadi bahan diskusi yang tak habis-habisnya.
Lebih dahulu kita pahami apa yang mempengaruhi sifat manusia pada umumnya, yang diwujudkan dalam sikap dan tingkah lakunya Perkembangan prilaku manusia pada umumnya, dibentuk semenjak ia lahir kemudian menjalani kehidupan, dalam berbagai tahap yaitu menjadi kanak-kanak, remaja (usia akhil balig), dewasa dan orang tua.
Saat ia menjadi dewasa, ia mengalami perubahan – perubahan, yang disebabkan oleh Lingkungan Sosialnya.

Kedudukannya lelaki Minang sebagai Rang Sumando (menantu), maka budaya Minangkabau membedakan dalam 4 golongan, yaitu Rang Sumando Kacang Miang , Rang Sumando Lapiak Buruak, Rang Sumando Langau Hijau dan Rang Sumando Niniak Mamak.

Istilah ini diberikan kepada masing-masing sifat yang ada pada diri laki-laki ini.

- Rang Sumando Kacang Miang, memiliki sifat yang suka iri hati dan dengki. Prilaku dan kebiasaannya suka menghasut dan menfitnah. Istilah sekarang popular dengan Provokator. Dikatakan “ kacang minang ‘, karena sesuatu yang ditebarkannya membuat pihak lain mengalami gangguan. Ulah dan prilakunya ialah , bahwa Dia tidak suka kalau ada orang lain melebihi kondisi rumah tangganya. Ia sering menciptakan persaingan antara para Rang Sumando dalam satu kaum itu. Yang sangat membahayakan tatkala sifatnya yang demikian itu menimbulkan keresahan didalam kehidupan berkeluarga dan berkaum. Pada masa dahulu, kehidupan pasangan rumah tangga demikian – Jika terdapat di dalam Rumah Gadang akan menimbulkan suasana yang tidak mengenakkan ini dan tidak nyaman. Prilaku Urang Sumando yang demikian itu tidak memberi manfaat bagi keluarga besar isterinya. Tidak jarang anggota keluarga besar isteri akan berupaya menjauhi dirinya atau menjauhkannya dari keikut sertaan dalam perundingan, rapat keluarga. Tatkala pada suatu masa terjadi peristiwa yang menyebabkan Urang Sumando ini harus pergi meninggalkan rumah tangganya termasuk istri dan anak-anaknya, yang berakhir dengan perceraian, maka Pihak Penghulu / Kepala Kaum istrinya – tidak ada yang ingin mendamaikan antara didirinya dengan istrinya. Bahkan yang lebih parah membiarkan saja kepergiannya itu. Kepergiannya pun dianggap ringan seperti ringannya abu diatas tunggul kayu .

- Rang Sumando Lapiak Buruak, sebutan buat seorang Rang Sumando yang Pemalas, pengangguran. Meskipun badannya tegap – namun badannya tanpak lusuh seperti orangyang tua renta meskipun ia tidak berpenyakit. Kegiatan kesehariannya hanya dirumah isterinya – duduk bermenung – pasif dan tidak ada inisiatif. Tidak berupaya untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Ia benar-benar menganggap kedudukan dirinya sebagai tamu belaka. Ia tidak mau berkontribusi bagi kepentingan orang banyak.
Sebaliknya istrinya yang bekerja keras diluar rumah, entah bertani – bersawah atau berladang – bahkan berjualan keluar rumah untuk berdagang. Pada masa sekarang ini, tidak jarang ada laki-laki serupa ini terlarut dengan karir isterinya, bahkan ia bangga dengan hidupnya yang tergantung dengan pendapatan isterinya. Sebaliknya, jika Ia diajak bekerja, tidak mampu menghasilkan penghasilan – karena Ia tidak pernah bersungguh-sungguh. Bila di beri saran kebaikan – ia tidak bisa menerima saran itu. Akibat Rang Sumando golongan ini, dianggap tidak berguna bagi keluarga isterinya. Tidak masuk hitungan – karena sosoknya yang pasif itu dianggap sepi saja dikeluarga besar isterinya.
Karena itulah ia tidak diberi peran apa apa lagi, sehingga Ia dibebaskan dari tanggung jawab dan diringankan oleh lingkungan keluarga istrinya. Lelaki serupa inilah yang nasibnya disebut “ bak abu diateh tunggua”. Kapan saja dia boleh terbang dan tidak akan dicari.

- Rang Sumando Langau Hijau , ini sebutan untuk Rang Sumando yang mata keranjang dan hidung belang. Istilah Minangnya “ caluang “.
Lelaki seperti ini memiliki kebiasaan suka merayu para gadis atau janda-janda. Membohongi para wanita yang dirayunya, meskipun dia sendiri sudah punya anak dan istri. Apabila berhasil dengan rayuannya – ia menikahi para gadis itu. Akibatnya ia memiliki isteri dan anak dimana-mana.
Banyak istilah lain yang mengarah terhadap lelaki serupa ini, bahwa ia memiliki kelemahan dibidang ke susilaan. Lelaki serupa ini ada, baik pada masa dahulu maupun masa sekarang, baik yang tinggal kampung halaman atau dikota bahkan di Rantau jauh sekalipun. Yang memprihatinkan – apabila ia suka mengunjungi tempat maksiat dan tidak pernah melaksanakan sholat.
Jika Penghulu/ Kepala Kaum mengetahui – urang sumando yang serupa ini di keluarga besarnya, maka Penghulu / Kepala Kaum akan berusaha memisahkan lelaki ini dari isterinya, demi menjaga akhlak kelaurga besarnya. Ketika lelaki Minang melakukan hal serupa ini dikeluarga isterinya, maka segenap keluarga besar isterima mengharapkan ia terbang pergi. Ia pun akan akan menerima nasib “ bak abu diateh tunggua”.

- Rang Sumando Niniak Mamak , adalah laki-laki Minang yang punya wibawa dan disegani karena sifat-sifat dan prilakunya yang terpuji. Berkata selalu jujur dan perkataan yang dilontarkannya selalu benar. Berupaya dan berusaha untuk memenuhi nafkah anak-isterinya. Sikap dan keteladanannya selalu menjadi contoh, baik dikeluarga – masyarakat. Dikeluarga isterinya suaranya didengar. Ia dijadikan tempat bertanya dan menyelesaikan masalah. Urang Sumando yang memiliki sifat seperti ini, Ia akan dijadikan PEMIMPIN dalam keluarga isterinya.
Jika masa dahulu kala, menggambarkan Rang Sumando Ninik Mamak ialah ketika ia rajin bersawah dan berladang. Selalu menghasilkan panen padi secara sempurna. Begitu pula dalam menjalani ibadahnya. Ia tidak pernah putus menjalani syariat Agama Islam. Hal ini dapat ditunjukkan kesehariannya. Ba’da sholat subuh - dengan bekal secangkir kopi Rang Sumando ini , sudah turun dari rumah memanggul pacul atau memanggul bajak sambil menarik kerbau, menuju sawah atau ladang garapannya. Barangkali tak salah bila kita saksikan suasana palam pedesaan yang menampilkan suasana para petani. Kira-kira jam 08.00 istri petani yang setia datang ke sawah menjujuang bakul nasi dan menjinjiang tabuang kawa , untuk suami yang menjadi kebangaannya ini.
Apabila digambarkan masa sekarang, ketokohannya ditampilkan, ketika sebagai urang sumando yang mampu beradaptasi dengan keluarga isterinya. Bahkan di keluarga isterinya, urang sumando ninik mamak ini ditempatka sebagai pemimpin keluarga.
Buya Hamka dalam buku “ Islam dan Adat Minangkabau, melalui tulisan esaynya telah mengupas dan menggambarkan kebiasan buruk “ laki-laki Minangkabau” ini. Diantaranya menyampaikan kebiasaan buruk lelaki minang yang memiliki isteri disetiap kampuang. Ada yang pergi hingga larut malam atau pulang hingga keesokan hari. Bahkan ada yang tiap hari berkumpul dirumah orang tuanya, namun tidak bertanggung jawab atas nafkah anak isterinya.
Dalam keadaan seperti ini, jelas Ia bukan golongan Rang Sumando Niniak Mamak, sebagaimana yang diharapkan. melainkan ialah laki-laki yang akan menerima nasib bak abu diateh tunggua .

Sumber :
Drs. Yulius, Datuak Malako Nan Putiah.
http://bundokanduang.wordpress.com/2010/08/19/%E2%80%9Cba-abu-diateh-tunggua%E2%80%9D/

Jumat, 27 Mei 2011

PPWI Terus Gebrak Sumatera


KOPI, PEKANBARU - Setelah sukses menggelar seminar internasional di Padang Panjang, Siak, dan Sawahlunto, PPWI terus meningkatkan intensitas gebrakannya di Sumatra. Kali ini Kota Pekanbaru yang jadi target operasi.

Seminar yang akan digelar pada tanggal 1 Mei mendatang, bertajuk, Guru Kreatif, Menuju Pendidikan Berkualitas Internasional. Sebuah seminar berbasis guru dan pelaku pendidikan. Sebuah upaya peningkatan kualitas guru sebagai ujung tombak maju-mundurnya dunia pendidikan di nusantara ini.

Yerwinda Lalengke, sekretaris panitia penyelenggara, saat dihubungi pewarta-indonesia melalui telepon genggamnya, mengatakan, seminar pendidikan ini diselenggarakan atas kerjasama antara PPWI dan lembaga Mahasiswa Kreatif, sebuah perkumpulan mahasiswa di Kota Bertuah itu. Gedung Pustaka Wilayah Riau, Soeman HS, dipilih menjadi tempat digelarnya seminar itu.

Saat ini, lanjut mahasiswi Universitas Islam Riau yang sehari-hari dipanggil Winda itu, panitia penyelenggara tengah mengupayakan rekomendasi penyelenggaraan dari Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru. “Kita berharap, setelah rekomendasi itu diterbitkan oleh pihak Dinas Pendidikan, panitia akan segera melakukan segala sesuatu terkait persiapan seminar ini, termasuk sosialisasi kegiatan dan menyebarkan undangan seminar ke lembaga-lembaga pendidikan yang ada di kota ini,” ujarnya.

Seminar ini, akan dinarasumberi oleh Prof. Dr. J. Philip, tokoh pendidikan, sekaligus penasehat kongres Amerika. Selain itu, Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, tenaga pengajar pada Universitas Bina Nusantara, yang juga ketua umum Dewan Pengurus Nasional PPWI, Dra. Hj. Maimanah Umar, Anggota DPD RI, dan Kasmani Dollah, tokoh pendidikan dan tenaga pengajar pada beberapa lembaga pendidikan tinggi di Singapura, akan ikut menjadi narasumber.

Terkait materi seminar, Winda menyampaikan, penyelenggara telah menetapkan materi seminar adalah Education in the USA, an Overview on How to be Good and Creative Teacher; Guru Kreatif sebagai Kunci Keberhasilan Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia; Mewujudkan Kejayaan Daerah Melalui Pendidikan Berkualitas Internasional; dan Education and Teacher Quality in Singapore as Developed Country.

Seminar yang digelar PPWI di Pekanbaru itu, merupakan suatu bentuk pengabdian kepada masyarakat. Khususnya pada bidang pendidikan, PPWI berniat untuk selalu ikut ambil bagian dalam peningkatan kualitas, baik terhadap guru dan tenaga kependidikan, maupun pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. (nova)

Jumat, 06 Mei 2011

Penasehat Kongres Amerika Kunjungi SMK Kansai


Oleh : Yerwinda Lalengke
KOPI, Prof. Dr. J. Philip, PhD, seorang penasehat kongres Amerika Serikat berkenan mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kansai Internasional School yang berlokasi di Jl. Damai, Panam, Pekanbaru, Provinsi Riau, Sabtu (30/4) lalu. Dalam kunjungan sehari itu, Philip yang tidak fasih berbahasa Indonesia ini, berbagi pengalaman, pengetahuan, dan wawasan internasional kepada para guru dan siswa di sekolah tersebut. Pertemuan yang dihadiri seluruh guru dan siswa yang berjumlah lebih dari 1.200-an ini berlangsung dengan sangat bersahabat, santai, dan lancar.
Pada sesi tanya jawab, para siswa dengan antusias bertanya seputar bagaimana meningkatkan kemampuan diri yang dipunyai, juga kita menggapai impian atau cita-cita yang diidamkan, hingga peluang mendapatkan beasiswa belajar di luar negeri, terutama beasiswa dari Amerika Serikat. Dengan gaya seperti seorang sahabat lama, Prof. Philip memberikan penjelasannya, dikaitkan dengan pengalaman beliau menggapai cita-cita pribadinya, semisal bagaimana ia berusaha mendapatkan penghargaan Guinness Book of Record, penghargaan dari Presiden (the President Ronald Reagan Gold Medal), penghargaan kongres Amerika (the US Congressional Gold Medal), dan lain-lain.
Berkenaan dengan kiat mendapatkan beasiswa, Philip menekankan pentingnya setiap siswa, termasuk guru, untuk memantapkan kemampuan berbahasa Inggris, karena hanya dengan kemampuan komunikasi bahasa internasional yang baik, seseorang bisa layak mendapatkan kesempatan belajar ke jenjang lebih tinggi di luar negeri dengan dukungan beasiswa Amerika, seperti dari Aminef-Fulbright dan Ford Foundation.
“You have to improve you skill in English, and get high score on TOEFL. Only by that way you will get more chance to gain study abroad sponsored by American scholarship, like Aminef-Fulbright, Ford Foundation, and so,” ujar Philip.
Sebagaimana diketahui bahwa SMK Kansai adalah sebuah sekolah swasta yang dikelola oleh Yayasan Kanada-Sakura-Indonesia (Kansai) Riau, berdiri sejak tahun 2003, yang membuka beberapa program kejuruan, seperti otomotif, elektronika, akuntansi, dan teknologi informasi. Beberapa keunggulan yang dikembangkan di sekolah ini, antara lain: pembudayaan disiplin dan hidup bersih yang mengadopsi budaya hidup orang Jepang, budaya belajar dan bekerja keras, serta penguasaan bahasa asing yakni bahasa Jepang dan Inggris. Kedua bahasa itu selalu digunakan sebagai bahasa pengantar, termasuk dalam acara-acara seremonial seperti acara kunjungan Prof. Philip Sabtu lalu itu, MC sebanyak 3 orang siswa yang secara bergantian membawakan acara dalam 3 bahasa, Inggris, Jepang, dan Indonesia.
Pada Desember 2007 lalu, SMK Kansai International School dikunjungi untuk pertama kali secara resmi oleh orang asing dari Jepang, yakni Mr. Katsujiro Ueno, Sekretaris Perhimpunan Persahabatan Indonesia – Tochigi (Jepang). Pada kesempatan tersebut, Sensei Ueno yang juga merupakan salah satu guru asing jarak jauh SMK Kansai dengan senang hati berbagi ilmu kehidupan Jepang kepada siswa-siswi di sekolah ini. Hingga saat ini, Sensei Ueno juga masih tetap menjadi bagian dari SMK yang sudah menamatkan siswa sebanyak 5 kali tersebut.
Pada kedatangan Philip ke sekolah tersebut, diharapkan motivasi belajar dan berkarya dari para siswa, juga guru di sekolah ini, akan lebih meningkat dan produktif. Hal itu terutama juga didukung oleh kesediaan Prof. Philip untuk menjadi salah satu penasehat asing bagi SMK Kansai International School. Penambahan istilah International School di belakang nama SMK Kansai ini diberikan oleh Philip pada pertemuan yang baru lalu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMK Kansai, Sudarman, S.Pd menyatakan rasa bahagia dan bersyukur atas kunjungan Prof. Philip, yang juga adalah diplomat paruh waktu bidang hak azasi manusia di Asia Tenggara. “In your very busy time, you come to visit SMK Kansai, thank you very much Prof. Philip,” kata Sudarman dalam bahasa Inggris yang cukup baik yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para siswa pertanda senang. “We hope you would like to come to our school again,” harap Sudarman.(WL-YL)

Rabu, 04 Mei 2011

Kunjungan anggota DPR ke Australia dinilai sia-sia belaka



VIVAnews – Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) menilai, kunjungan kerja komisi VIII DPR RI yang dipimpin oleh Abdul Kadir Karding ke Australia tidak bermanfaat atau sia-sia. Selain memboroskan anggaran negara, banyak hal tidak efektif terkait kunjungan yang dilakukan sejak Rabu 26 April sampai dengan Senin 2 Mei 2011 tersebut.

Sikap PPIA tertuang dalam lima analisa dan rekomendasi khusus hasil perjalanan 16 anggota komisi VIII ke Australia dalam rangka menggodok RUU tentang Fakir Miskin. Pertama, RUU penanggulangan fakir miskin (PFM) tidak diperlukan karena telah ada UU Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) tahun 2004 dan UU Kesejahteraan Nasional (2009).

“DPR harusnya memastikan implementasi UU SJSN dan UU Kesejahteraan Sosial sebelum membuat sebuah draf baru yang berusaha mengelola isu kebijakan sosial untuk fakir miskin,” tulis PPIA seperti dalam rilis yang diterima oleh VIVAnews.com, Selasa 3 Mei 2011.

Kedua, menurut mereka, pemilihan Australia sebagai tempat studi banding adalah tidak relevan. Seharusnya, untuk belajar penanggulangan kemiskinan, anggota DPR lebih baik belajar di negara-negara yang memiliki kedekatan sejarah, sosial dan budaya dengan Indonesia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, China dan India.

“Dalam hal ini, kami menyayangkan kepergian Tim Panja ke Australia,” dalam rilis yang ditandatangani Ketua Umum PPIA, Mochamad Subhan Zein.

Ketiga adalah terkait dengan jumlah rombongan yang dinilai mubazir, sehingga melakukan pemborosan anggaran. Keempat, perolehan informasi yang seharusnya bisa di dapat di Indonesia. Kelima, kendala bahasa. Banyak anggota DPR yang tidak cakap berbahasa Inggris.

“Metode ceramah yang dilakukan seharusnya bisa dilakukan di Indonesia. Dan materi-materi yang dipaparkan pun bisa didapatkan melalui situs di internet,” kata PPIA.

Atas hal tersebut, PPIA menyampaikan beberapa rekomendasinya untuk kebaikan bangsa Indonesia ke depan. Di antaranya adalah rombongan yang berangkat haruslah memiliki kualifikasi yang baik dalam hal bahasa. Anggota yang tidak mempunyai kualitas, harus dilarang ikut bepergian ke luar negeri. Kemudian, DPR RI seharusnya mengoptimalkan sumber informasi dari internet di mana mereka telah memiliki situs tersendiri.

Sementara itu, Abdul Kadir Karding, Ketua Komisi VIII yang memimpin rombongan belum bisa dihubungi melalui teleponnya.

ntah iyo antah indak

my friends in the seminar internasional



selamat dan sukses kawan2.

Sabtu, 02 April 2011

Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional tentang RI-Maroko


Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional tentang RI-Maroko
Rabu, 30 Maret 2011 13:35 | Oleh : Redaksi Pewarta-Indonesia
PENDAHULUAN
Hubungan diplomatik yang romantis nan mesra serta menguntungkan antara bangsa-bangsa di dunia, pada masa kini dan jangka panjang menjadi kebutuhan pokok yang dipandang sangat penting dalam menempa kemajuan pembangunan sebuah negara. Tidak bisa tidak lagi, sebuah negara menutup diri dari segala pengaruh dan kemajuan dunia Internasional.
Bercermin dari berbagai tragedi berdarah berupa pergolakan yang terjadi di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara yang terjadi sejak awal tahun 2011 ini telah mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan. Pertikaian politik dan kontra militer yang menimpa Libya, Mesir, Yaman, Tunisia dan negara lainnya, secara geopolitik ikut andil dalam memperburuk hubungan diplomasi bagi negara-negara di dunia. Dengan dalih pembenar manapun dan apapun, peperangan dan pertikaian hanya mengakibatkan jatuhnya korban nyawa bagi rakyat sipil dan juga pihak militer. Dampak parah dari peperangan, bahkan lebih kompleks lagi.
Di samping telah melanggar HAM, pun menimbulkan kerusakan dan punahnya fasilitas publik, matinya roda pemerintahan dan aktivitas normal peradaban manusia. Aspek-aspek kebudayaan dan kesenian yang dimiliki sebuah bangsa juga bisa punah akibat terjadinya konflik-konflik tersebut. Pada saat bersamaan, perekonomian dunia menjadi kacau, rakyat di berbagai negara menjadi semakin menderita, anak-anak menjadi yatim-piatu dan tidak terurus baik pendidikan maupun pertumbuhannya. Yang menikmati keuntungan dari adanya peperangan, mungkin hanya segelintir pihak (personal, kelompok maupun negara). Yakni negara-negara maju pengekspor senjata-senjata militer dan pesawat tempur.
Berangkat dari multiperspektif tersebut, menjadi sangat urgentif dan topikal, bagi bangsa ini menggagas sebuah konsep acara menarik yang bisa melibatkan banyak kalangan ikut terlibat dalam menciptakan atmosfer kehidupan yang relevan bagi hubungan bagus antar bangsa-bangsa. Berpangkal tolak dari elan dan spirit mulia itulah, Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), sebuah lembaga independen tingkat nasional dan internasional yang bergerak dalam bidang jurnalistme warga (citizen journalism) dan berbagai sektor kehidupan kemasyarakatan dan kebangsaan, dengan menjalin kerjasama dengan Kedutaan Besar Maroko di Indonesia; bermaksud menggulirkan sebuah kompetisi nasional bertajuk "Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional tentang RI-Maroko".
PERSYARATAN LOMBA
1. Terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) tanpa kecuali, domisili di dalam negeri maupun di luar negeri, bersifat perorangan, yang dibagi dalam 2 (dua) kelompok lomba: SISWA SLTP/SLTA dan MAHASISWA.
2.Mendaftarakan diri menjadi Pewarta Warga di Koran Online Pewarta Indonesia (KOPI) pada situs www.pewarta-indonesia.com. Bagi yang belum terdaftar silahkan klik www.pewarta idonesia.com untuk mendaftarkan diri.
3. Tema artikel : "Hubungan Persahabatan RI-Maroko: Dulu, Kini dan Besok". Judul bebas. Isi artikel dapat berkaitan dengan berbagai dimensi, seperti sosial-budaya, pendidikan, sejarah, masyarakat, ekonomi, politik, pertahanan-keamanan, peran di dunia internasional, dan sebagainya.
4. Setiap peserta lomba boleh mengirimkan lebih dari satu naskah. Tulisan asli (orisinil) bukan saduran, ditulis dalam bahasa populer, dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai dengan EYD. Kutipan diperbolehkan tidak lebih dari 20% dan wajib mencantumkan sumber referensinya.
5. Naskah diketik dengan jenis huruf Time News Roman (TNR), ukuran 12, spasi 1, dengan panjang artikel populer antara 800 s/d 1.200 kata saja.
6. Pada akhir tulisan dicantumkan identitas lengkap penulis meliputi nama, tempat/tanggal lahir, nama sekolah/universitas, alamat sekolah/universitas, alamat rumah, nomor telepon seluler dan/atau nomor telpon rumah (bila ada), alamat e-mail, dan akun facebook atau friendster atau lainnya.
7. Pengiriman naskah artikel hanya dapat diterima Panitia melalui surat elektronik (e-mail) saja ke : panitia.lomba@pewarta-indonesia.comdan/atau panitia.ppwi@gmail.com. Panitia tidak melayani penerimaan naskah dan surat-menyurat secara konvensional (kantor pos atau jasa pengiriman lainnya). Bagi yang tidak memiliki email dan/atau akses internet, dapat menitipkan kepada orang lain dengan tetap mencantumkan identitas diri penulis.
8. Seluruh naskah lomba harus disertai kartu identitas siswa/mahasiswa (atau surat keterangan siswa/mahasiswa dari sekolah/kampus) dan sudah diterima Panitia antara tanggal 1 April s/d 30 Juni 2011 (Pukul 24.00 WIB).
9. Penjurian akan dilakukan dari tanggal 1 Juli sampai 18 Juli 2011, sedangkan pengumuman pemenang akan dilakukan pada tanggal 20 Juli 2011.





DEWAN JURI DAN KETERANGAN LAINNYA
1. Juri lomba adalah WILSON LALENGKE, S.Pd, M.Sc, MA (Ketua Umum PPWI), TEGUH SANTOSA, MA (Ketua Umum Sahabat Maroko), Imam Suwandi, S.Sos (Penulis, Editor Senior MetroTV), DAMHURI MUHAMMAD (Esais, Cerpenis, Kritikus), DIANING WIDYA YUDHISTIRA (Novelis), SUPADIYANTO, S.Sos.I (Editor dan Kolumnis berbagai media cetak lokal dan nasional), dan MUHAMMAD SUBHAN (Jurnalis dan Novelis).
2. Keputusan Dewan Juri adalah absolut (mutlak) dan tak bisa diganggu gugat.
3. Seluruh naskah yang dikirimkan ke pihak panitia akan dipublikasikan segera di Koran Online Pewarta Indonesia (KOPI) di situs: http://www.pewarta-indonesia.com atas nama akun penulis. Hak publikasi dan penggunaan artikel untuk kepentingan kemanusiaan, pendidikan, persahabatan, dan sosial budaya menjadi milik PPWI Nasional.
4. Penyerahan hadiah akan dilakukan pada tanggal 30 Juli 2011 bertepatan dengan perayaan Hari Nasional Kerajaan Maroko, di Jakarta. Pemenang I, II, III diundang ke Jakarta oleh dan atas biaya Kedubes Maroko bagi pemenang yang domisili di dalam negeri (Pemenang yang berdomisili di luar negeri saat penyerahan hadiah hanya akan dikirimkan ke alamat yang diinginkan pemenang).
HADIAH DAN PENGHARGAAN
1. Tropi Juara I dan Sertifikat dari Dubes Maroko untuk Indonesia + Laptop + Menginap 2 malam di hotel bintang 5 di Jakarta + Sertifikat dari PPWI + hadiah sponsor lainnya bagi 2 orang Pemenang I.
2. Tropi Juara II dan Sertifikat dari Dubes Maroko untuk Indonesia + Camera Professional + Menginap 2 malam di hotel bintang 5 di Jakarta + Sertifikat dari PPWI + hadiah sponsor lainnya bagi 2 orang Pemenang II.
3. Tropi Juara III dan Sertifikat dari Dubes Maroko untuk Indonesia + Camera Digital + Menginap 2 malam di hotel bintang 5 di Jakarta + Sertifikat dari PPWI + hadiah sponsor lainnya bagi 2 orang Pemenang III.
4. Tropi Juara Harapan I dan Sertifikat dari Dubes Maroko untuk Indonesia + Tabanas Rp. 1.000.000,- + Sertifikat dari PPWI + hadiah sponsor lain bagi 2 orang Pemenang Harapan I.
5. Tropi Juara Harapan II dan Sertifikat dari Dubes Maroko untuk Indonesia + Tabanas Rp. 750.000,- + Sertifikat dari PPWI + hadiah sponsor lain bagi 2 orang Pemenang Harapan II.
6. Tropi Juara III dan Sertifikat dari Dubes Maroko untuk Indonesia + Tabanas Rp. 500.000,- + Sertifikat dari PPWI + hadiah sponsor lain bagi 2 orang Pemenang Harapan III.
7. Sebanyak 111 (seratus sebelas) naskah terbaik akan dipublikasikan dalam bentuk buku oleh pihak Kedutaan Besar Maroko. Tulisan yang tidak terpilih akan dicantumkan judul tulisan bersama penulisnya di daftar lampiran.
8. Sebagai apresiasi positif, seluruh peserta lomba mendapatkan piagam penghargaan (dalam bentuk soft-copy) dari PPWI Nasional dan Kedubes Maroko di Jakarta.
PENUTUP
Nah inilah kesempatan emas untuk membuktikan kepedulian Anda dalam ikut andil menciptakan hubungan siklikal yang apik antara RI-Maroko, dan jika Anda beruntung bakal mendapatkan hadiah-hadiah menarik di atas!
Alamat Sekretariat Panitia Lomba (PPWI):
Jl. Danau Diatas No. 94 Bendungan Hilir, Jakarta Pusat 10210, Phone 021-5705101, Fax 021-5742554 dan/atau Jl. Anggrek Cendrawasih X, Blok K No. 27B, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11840. Call/SMS Center: 081380162929 (Popi Rahim), 081371051875 (Wina). e-mail: panitia.lomba@pewarta-indonesia.com dan panitia.ppwi@gmail.com
Jakarta, 05 Maret 2011
a/n Pengurus PPWI Nasional
Pantitia Lomba,
Pewarta Indonesia

Jumat, 04 Maret 2011

Pembentukan PDM Agam Timur Segera Dirampungkan

Jumat, 04 Maret 2011 20:08 | Oleh : Nova Indra |
KOPI-AGAM. “Pemekaran daerah Muhammadiyah Agam Timur, Sumatra Barat, dalam proses penyusunan konsep yang akan dikirim ke pimpinan pusat untuk disahkan,” demikian disampaikan Mardalis, S.Ag, kepada pewarta-indonesia, Jumat (4/3).
Menurut Mardalis, sekretaris cabang Muhammadiyah Banuhampu-Sungaipuar, yang saat ini ditunjuk sebagai panitia pengawas hasil Musda Agam ke-12, yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, pemekaran daerah di Muhammadiyah Kabupaten Agam itu, telah lama digaungkan. Tercatat, sejak musyawarah daerah (Musda) tahun 2000 lalu, persoalan pemekaran daerah ini telah mulai dibicarakan. Namun, baru tahun 2005 pembicaraan pemekaran tersebut masuk dalam agenda Musda, tapi belum menghasilkan kesepakatan. Baru pada Musda ke-12 lalu, ditetapkan persoalan pemekaran daerah Muhammadiyah Agam Timur menjadi sebuah keputusan.
“Hasil Musda Muhammadiyah Kabupaten Agam ke-12, memutuskan penunjukan panitia pengawas proses pemekaran daerah Muhammadiyah Agam Timur, yang dianggotai oleh saya sendiri dan Taufik, M.Pd,” imbuh Mardalis.
Tentang kelanjutan prosesnya, lebih jauh Mardalis menjelaskan, saat ini kami tengah merancang konsep pemekaran. Nantinya konsep itu akan kita serahkan ke PDM Kabupaten Agam, untuk selanjutnya dikirim kepada pimpinan pusat Muhammadiyah di Jakarta.

Senin, 21 Februari 2011

Menulis dan Tulisan, Sebuah Alternatif

Jumat, 13 Agustus 2010 10:51 Wintari

Bismillahirrohmanirrohim..

Pewarta-Indonesia, Pertanyaan yang sangat sering ditanyakan peserta seminar/workshop/talk show/acara-acara kepenulisan yang menghadirkan penulis hebat (ya iyalah) salah satunya adalah "kapan mulai senang menulis?"

Dan jawaban yang sering diberikan oleh sang narasumber biasanya : "kalau mulai suka menulis sih, sejak dulu banget pas masih kecil, senang bikin diary, ngisi mading di sekolah, kirim ke media, bikin buku dst sampai jadilah saya seperti saat ini"
Dengan beberapa tambahan sana sini atau dengan penyampaian yang berbeda, pada dasarnya beberapa penulis yang (Alhamdulillah) pernah saya 'rampok' rata-rata menjawab seperti itu. So, bisa disimpulkan menulis itu memanglah kegiatan yang harus dilatih terus menerus dan butuh waktu lama untuk mencapai predikat 'mahir'. Tak bisa orang yang baru menulis kemarin sore lalu bisa mencetak buku best seller (kecuali jika dia sedang beruntung plus pembeli buku banyak yang salah beli buku. hehe)

Menulis atau bahkan sekedar menyukai kegiatan menulis sebenarnya memang harus dimulai dari awal jika ingin menjadi penulis. Maka tak salah jika Afifah Afra sudah aktif menulis dan mengirim ke media semenjak masih SMP dan teh Imun (Maimon Herawati) lebih suka membuat cerpen daripada mencatat pelajaran kimia (yang ini baik nggak ya? hihihi).

intinya, seperti slogan di salah satu website "semua penulis hebat pasti berawal dari belajar menulis!".

Nah, berbicara mengenai sejak kapan aku suka menulis. hmm.. pertanyaan langka, nih!
ada yang tanya ke aku tentang itu tapi jarang. jadi aku tanyain ke diriku sendiri aja deh. hehe. melas banget, sih?

okay, aku mulai suka menulis (selain menulis apa yang ada di papan tulis, yang dituliskan oleh guru atau sekretaris kelas) seingatku sejak SD. Dulu bahkan saking pengennya beli buku diary tapi nggak kesampean, karena alasan bayar SPP lebih penting dari beli diary tentu saja, Aku sampai-sampai motong-motong buku tulisku yang masih kosong namun sudah tidak terpakai. Misal ada 1 buku untuk pelajaran Bahasa Daerah, sampai 1 tahun pelajaran selesai materi yang kucatat nggak sampai seluruh isi buku itu, maka halaman-halaman yang kosong itu akan kugunting-gunting. Ukurannya kusesuaikan dengan ukuran diary teman-temanku yang biasa dipamerkan padaku. Kecil dan berkesan 'rahasia'. Maka kertas-kertas tadi biasanya akan ku staples (dengan staples pinjaman dari tetangga) dan sampulnya pun kuambil dari sampul buku yang tidak terpakai. jadilah sebuah diary!

Dalam mind set ku dulu, diary itu adalah BUKU KECIL yang digunakan untuk mencatat kejadian-kejadian yang kita alami dalam 1 hari dan sifatnya rahasia. Hanya penulis dan Tuhan yang tahu isinya. Diary itu seperti sahabat yang setia mendengarkan semua cerita-cerita kita namun di akhir perbincangan kita sebagai pencerita harus 'mengunci' mulut sang sahabat agar tak diceritakan orang lain. Apalagi beberapa diary kan dilengkapi dengan gembok (dan teman-temanku selalu menyembunyikan kunci gemboknya saat memamerkan diarynya padaku) sungguh rahasia!

sebagian pikiran itu benar (menurutku) sampai sekarang, diary adalah media untuk menuangkan semua yang ada di pikiran dan hati kita minimal dalam 1 hari, maksimal tidak terbatas. bahkan bisa berisi catatan perjalanan hidup kita mungkin. Tapi masalah 'rahasia' dan 'gembok' tadi sepertinya agak salah, deh! buktinya sekarang justru banyak orang ingin diarynya dilihat orang lain, tak dikasih 'gembok' atau tulisan 'rahasia' di bagian depan. Blog contohnya. Diary justru adalah sarana menyampaikan isi hati dengan tulisan sekaligus dengan orang lain tanpa bicara sepatah kata pun padanya (asal dia membaca).

Dan, setelah berputar-putar tak tentu arah, inilah maksud tulisanku ini sebenarnya:

Berawal dari suka menulis diary dan 'rahasia' termasuk bagaimana aku mengganggap orang lain mulai mengidolakan, membenci, sebel, marah dan sebagainya dan sebuah bab di buku PERUBAHAN ITU INDAH tentang diary mengenai orang lain (aku lupa pengarang buku itu siapa, pokoknya aku membaca buku itu di Perpustakaan SMK N 1 Ngawi, kalau pengen baca pinjam kesana aja ya.) aku jadi terpikir untuk menyatukan potongan-potongan kisah di diaryku yang isinya tentang 1 orang menjadi 1 diary baru.

Misalnya saja, selama 3 tahun bersekolah di SMK aku punya 1 guru favorit, aku sering menulis tentang beliau namun tentu tidak setiap hari. Mungkin saat aku diajar beliau di kelas 1, saat kelas 2 beliau pindah, saat nggak pernah ketemu beliau dan kita cuma sms an, de es be. Nah tulisan tentang beliau kan pencar-pencar tuh, aku satuin aja jadi 1 kesatuan baru dan aku salin dalam 1 diary baru khusus tentang beliau.

Dengan tambahan dan pengurangan di beberapa tempat tentunya. Ini juga sekaligus cara yang baik untuk mengoreksi tulisan kita sendiri karena saat tulisan itu sudah lama tidak kita baca maka kita bisa menilai tulisan kita sendiri dengan lebih objektif. Berbeda dengan jika setelah menulis kita langsung mengedit tulisan kita, yang terjadi adalah terkadang kita masih menggunakan sudut pandang kita sendiri (sebagai penulis) sehingga sulit menemukan kesalahan. sementara saat kita membaca tulisan lama kita maka kita akan merasa sebagai pembaca, bukan penulis lagi.

kembali ke 'Diary 1 orang' tadi. Aku pernah 2 kali membuat diary semacam itu dan Alhamdulillah sukses besar!

pertama aku membuat (atau lebih tepatnya menyalin) diary tentang kakak kelasku yang dekeettt banget sama aku kayak adik n kakak kandung. Namanya Mbak Alvhy. kutulis ulang semua hal tentang mbak Alvhy di diary ku pada sebuah diary baru. kuceritakan sedetail mungkin dan dengan sudut pandang 'aku' tentu saja. persis seperti diary. jadi saat mbak Alvhy membacanya maka seolah-olah dia sedang membaca diaryku. bukan membaca tulisanku untuknya. tapi membaca tulisan yang berisi obrolanku dengan diriku sendiri dan dengan Tuhan. itu saja!

beberapa hari setelah membaca diary itu mbak Alvhy bilang padaku bahwa dia menangis membaca beberapa kisah. Diantaranya tentang kakakku yang meninggal dunia dan akhirnya mbak Alvhy datang menjadi 'kakak' dari Tuhan, meski hanya adik dan kakak tingkat, kami memang sudah seperti adik kakak kandung.

*So, tulisan yang dibuat dari hati akan sampai ke hati (seperti kata teh Imun dan mbak Titaq). ketika menulis diary tentu kita tak pernah setengah-setengah. semuanya ditulis lengkap. ditulis apa adanya untuk mengeluarkan isi hati kita pada saat itu. bukankah itu fungsi utama diary?

jadi bisa dibayangkan jika tulisan yang blak-blakkan itu dibaca oleh orang yang kita tulis dalam diary kita. walau itu hanya sebaris kalimat
"hari ini aku ketemu mbak Alvhy, trus aku curhat tentang masalahku dan temen-temen sekelas, mbak Alvhy asyik banget deh buat diajak curhat....." misalnya.

Mungkin itu biasa bagi penulisnya namun akan terasa luar biasa bagi si 'tokoh' karena ia akan merasa dirinya bermanfaat. sebaliknya jika kita menulis
"uh, sebel deh! masa mbak Alvhy nggak bales sms-ku. padahal aku tadi pengen cerita...." misalnya,

jika aku menjadi mbak Alvhy yang membaca tulisan itu, maka kebiasaan tidak membalas sms setidakya akan aku kurangi.

yang kedua aku pernah 'membuat' diary juga untuk salah seorang guru di SMK N 1 Ngawi, Bu Endang namanya. beliau adalah salah satu guru favoritku. mirip dengan apa yang kulakukan di Diary Mbak Alvhy tadi, kusalin semua tulisan tentang bu Endang itu pada sebuah diary baru. tak ada yang ditutup-tutupi entah itu baik/buruk.

*ini juga salah satu cara mengapresisasi orang lain, lo. tapi tak boleh juga terlalu banyak menulis hal-hal buruk sehingga dikhawatirkan orang yang akan kita kasih tulisan justru menganggap kita tak suka padanya. intinya harus pas!

setelah 2 hari menyelesaikan membaca Diary dariku itu, sebuah sms dari bu Endang menjadi 'testimoni' untuk karyaku yang satu itu, begini kira-kira tulisnya:
"45 tahun perjalananku. inilah hadiah paling unik dan luar biasa yang pernah kuterima. terima kasih, Nak!"

bisa dibayangkan bagaimana rasanya mendapat sms seperti itu dari idola kita?
subhanallah. luar biasa!

So, masih berpikir untuk 'mengunci' diary kita?
coba pikir lagi deh..

Selamat menulis!
Winwin, dengan semangat menulis yang berapi-api.

kelok sambilan

Panduan Praktis Untuk Citizen Reporter Pemula


Pewarta-Indonesia, Ulasan singkat ini diinspirasi oleh “curhat” seorang sahabat yang kuliah S-2 di Amerika. Katanya ingin sekali menuliskan apa yang ada di dalam pikirannya. Tetapi berkali-kali mencoba menuangkannya di kertas atau di komputer, berkali-kali juga ia “merasa” gagal. Ini hal yang lumrah dan sangat manusiawi. Hampir semua orang mengalami situasi seperti itu. Bahkan, belum pernah terjadi dalam sejarah seorang penulis berbakat langsung berhasil tenar dengan hasil karya yang bagus. Pasti melalui hambatan dan kegagalan. Mereka kemudian belajar dari pengalaman pahitnya itu, untuk selanjutnya keluar sebagai penulis bernilai emas.
Jadi, bila Anda mengalami hal yang sama, jangan sedih. Anda tidak sendirian. Tulisan ini ditujukan bagi Anda, penulis pemula atau penulis orang biasa. Memang ia tidak dimaksudkan untuk mengajari Anda hingga tuntas dan menjadi penulis yang diidolakan di mana-mana. Ini sekedar menjadi panduan awal untuk “memecah” kebuntuan saat Anda para pemula mulai duduk dan menuliskan sesuatu. Yang pasti, kemauan membara di dalam dada untuk menuangkan ide di pikiran Anda ke dalam bentuk tulisan, sesederhana apapun ide itu, sudah menjadi modal awal yang paling ampuh dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, saat ada kemauan menulis muncul di hati, silahkan ambil kertas dan pinsil atau pena, atau bagi yang punya komputer silahkan dengan komputer, dan mulailah menulis.
Ketika Anda siap untuk menuangkan tulisan, ingat-ingatlah satu hal: tulisan tidak perlu panjang-panjang belasan paragraf. Dua atau tiga alinea sudah cukup. Pembaca justru lebih senang membaca berita yang singkat-singkat. Yang paling penting adalah mereka mendapat informasi dari bacaannya. Untuk itu, berilah pembaca informasi tentang apa yang ada di pikiran Anda. Umumnya, informasi yang diinginkan seseorang terdiri dari enam unsur, yang disingkat dengan formula 5W+1H. Bila Anda sudah bisa menjawab pertanyaan seputar 5W+1H, maka sukseslah Anda sebagai penulis, setidaknya penulis berita (hard-news)
Pertama, pertanyaan WHAT atau tentang apa? Peristiwa atau masalah apa yang akan Anda sampaikan ke Pembaca. Sampaikan saja seperti seorang menceritakan kejadian yang dilihatnya. Tuliskan masalah atau pokok persoalan apa yang ingin disampaikan kepada pembaca. Mungkin dalam 2 atau 3 kalimat sudah cukup.
Kedua, pertanyaan WHERE atau dimana? Dimana peristiwa itu terjadi atau di lingkungan mana persoalan pokok yang sedang Anda bahas terjadi. Dalam menceritakan tempat kejadian, pasti akan panjang apabila Anda secara detil menunjukkan tempatnya. Semisal di jalan apa, nomor berapa, keadaan tempat itu sepi atau ramai, apa objek yang bisa dijadikan penanda tentang tempat itu, misalnya dekat kantor polisi, gedung tua, perkebunan teh, kaki gunung atau apa saja yang masyarakat banyak tahu.
Ketiga, pertanyaan WHY atau mengapa? Informasi tentang alasan atau penyebab sesuatu kejadian harus terjadi adalah penting dikemukakan dalam tulisan Anda. Demikian juga saat menulis artikel tentang suatu masalah. Latar belakang masalah menjadi salah satu kunci penting yang perlu diungkap dan dituliskan. Dalam banyak artikel, unsur WHY juga mencakup tujuan sebuah peristiwa harus terjadi (dilakukan).
Keempat, pertanyaan WHO atau siapa? Cerita kita tentu akan bersangkut-paut dengan benda, terutama orang, tapi tidak harus. Binatang yang jadi objek berita Anda juga tergolong dalam kriteria siapa. Demikian juga dengan tanaman, atau mungkin objek benda mati, seperti saat menceritakan istana kerajaan, kebun apel, dan lain-lain. Akan tetapi, walaupun yang menjadi objek itu adalah binatang, tumbuhan, dan benda mati, pada akhirnya kita juga perlu menginformasikan siapa orang-orang yang terkait dengan objek cerita Anda, semisal penjaga kebun, pemimpin Negara, penanggung jawab persoalan, dan seterusnya.
Kelima, pertanyaan WHEN atau kapan? Lebih detil menceritakan waktu kejadian perkara, tentunya akan lebih baik. Dan lagi akan lebih memperpanjang kalimat-kalimat Anda. Jadi, keakuratan pengingatan “jam tayang” kejadian akan amat membantu Anda dalam menuliskan beritanya. Mungkin akan lebih membantu juga, bila waktu kejadian itu dihubungkan dengan waktu kejadian perkara yang lain. Semisal, kejadiannya hari ini Anda hubungkan dengan kejadian serupa di minggu yang lalu, di tahun lalu, dan seterusnya.
Keenam, pertanyaan HOW atau bagaimana? Sebagian orang mengawinkan pertanyaan bagaimana dengan pertanyaan mengapa (WHY). Menjawab tentang bagaimana sebuah proses dari masalah pokok atau sesuatu kejadian yang Anda angkat dalam artikel terjadi. Menceritakan suatu kejadian yang dialami sendiri akan lebih mudah daripada menuliskan kejadian yang dialami oleh orang lain. Untuk itu, biasanya perlu bertanya pada orang yang menjadi objek cerita. Di sinilah peran penulis mewawancara sumber berita dibutuhkan. Jika tidak perlu wawancara, maka uraikan saja proses kejadian itu yang Anda ketahui. Kalau proses peristiwanya berdurasi cukup lama, tentunya tulisan Anda menjelaskan “bagaimana” akan menjadi panjang juga. Semakin lengkap akan semakin bagus.
Berikut contoh sebuah berita untuk sekedar jadi panduan para pendatang baru di dunia jurnalistik. Berita ini diurutkan mulai dari pertanyaan apa hingga unsur bagaimana. Anda bisa membolak-baliknya sesuai kebutuhan atau penekanan yang diinginkan. Namun umumnya pembaca ingin menerima informasi tentang “apa” terlebih dahulu, baru kemudian disusul informasi lanjutannya.
Judul artikel/berita: Perkawinan Massal di Desa Kenangan
Perkawinan adalah sesuatu yang diinginkan oleh hampir semua orang. Banyak orang malah ingin cepat-cepat menikah setelah ketemu pasangan atau jodohnya. Mereka berhasrat untuk berkeluarga dan membangun rumah tangga yang bahagia. Demikianlah juga bagi para warga desa Kenangan yang melangsungkan pernikahannya beberapa waktu lalu. (Unsur pertama: apa? Jawabannya: perkawinan).
Desa Kenangan adalah sebuah desa terpencil. Jauh dari kebisingan perkotaan. Terletak di kaki gunung Kayangan yang jarang sekali dikunjungi masyarakat dari luar. Kota terdekat yang biasanya dikunjungi warga Kenangan untuk belanja keperluan sehari-hari adalah Kota Nirwana. Karena jarang ada kendaraan umum, masyarakat menempuhnya dengan berjalan kaki ke kota yang biasanya membutuhkan waktu lebih dari setengah hari. (Unsur kedua: dimana? Jawabannya: desa Kenangan).
Umumnya pemuda dan pemudi di desa itu tumbuh bersama sejak masa kanak-kanak. Karena akses masyarakat ke desa itu agak sulit, maka muda-mudi di sana selalu berusaha mendapatkan jodoh dari antara sesama teman sepermainannya. Hal yang unik terjadi ketika mereka yang sebaya tersebut selalu bersepakat untuk menikah bersama-sama. Acara menikah massal ini juga dimaksudkan untuk memudahkan para pemuda dan orang tua mereka dalam urusan biaya pernikahan. (Unsur ketiga: mengapa? Karena mereka terdiri dari teman sebaya yang tumbuh bersama, jauh dari akses mencari pasangan dari daerah lain, dan biaya murah.)
Hari itu, Budiman (21) dan beberapa pasang kawannya melangsungkan pernikahan bersama atau massal. Budiman adalah lelaki bujang yang mempersunting Budiwati (20), gadis kembang desa teman sekelasnya di sekolah dasar dulu. (Unsur keempat: siapa? Pemuda-pemudi desa Kenangan. Secara khusus adalah Budiman, Budiwati, dan kawan-kawan.)
Saat itu adalah hari Senin pahing, tanggal 3 Juli 2006, penulis bersama seorang teman berkunjung ke desa ini. Cuaca cerah sepanjang hari. Rupanya di desa itu sedang ada pesta pernikahan bagi pasangan Budiman dan kawan-kawannya. Prosesi perkawinan dimulai dari pagi menjelang siang hari. Malam harinya dilanjutkan dengan acara muda-mudi ala desa Kenangan. (Unsur kelima: kapan? Jawabanya: Senin pahing, tanggal 3 Juli 2006, dari pagi hingga malam hari).
Seperti layaknya pesta di tempat lain, kemeriahan juga mewarnai pesta perkawinan massal di desa terpencil itu. Dari pagi, masyarakat berbondong-bondong ke balai desa untuk persiapan prosesi perkawinan beberapa warga muda-mudi mereka. Masyarakat bekerja bergotong-royong dalam menyemarakkan pesta tersebut. Kelompok musik desa juga berpartisipasi sehingga keramaian makin menggema oleh alunan musik pengiring pasangan-pasangan mempelai yang sedang dinikahkan. Kegiatan ini berlangsung sangat meriah hingga larut malam sambil ditemani penganan, makanan dan minuman ala desa Nusantara. (Unsur keenam: bagaimana? Jawabannya: gotong royong dan meriah).
Dari contoh di atas, kata-kata kunci yang menjadi jawaban untuk kelima unsur 5W+1H dapat diurutkan sebagai berikut:
1. What? Jawabannya: perkawinan.
2. Where? Jawabannya: di desa Kenangan.
3. Why? Jawabnya: karena teman-teman sebaya
4. Who? Jawabannya: Budiman dan Budiwati.
5. When? Jawabannya: Senin, 3 Juli 2006.
6. How?Jawabannya: dengan cara bergotong-royong dan meriah.
Ketika Anda sudah bisa menyusun pertanyaan dan jawaban seperti ini, maka akan memudahkan dalam menuangkan beritanya dalam bentuk tulisan. Masing-masing pertanyaan tidak harus untuk satu paragraf. Bisa saja 2 pertanyaan dicakup dalam satu paragraf saja. Atau sebaliknya satu pertanyaan dituangkan dalam 2 atau 3 paragraf.
Untuk dunia pendidikan misalnya, Anda dapat mengulas kegiatan yang berlangsung di sekolah Anda. Contoh pertanyaan dapat seperti ini:
Topik atau judul : Pelatihan Ketrampilan Komputer Bagi Guru
1. What? Jawabannya: pelatihan komputer.
2. Where? Jawabannya: di SD Swasta Nirwana.
3. Why? Jawbannya : karena ketrampilan menggunakan komputer sangat diperlukan.
4. Who? Jawabannya: Guru dan Karyawan.
5. When? Jawabannya: Senin – Sabtu, 3 – 8 Juli 2006.
6. How? Jawabannya: praktek langsung menggunakan komputer.
Bagi mereka yang berminat jadi reporter olahraga atau kegiatan sejenis, semisal pementasan kejuaraan seni, lomba nyanyi, dan sebagainya, juga dapat mengikuti formula itu. Sebagai contoh, simak urutan pertanyaan dan jawaban berikut. Perlu diingat bahwa urutan itu boleh bertukar satu sama lain, yang jelas kelima unsurnya termuat dalam tulisan Anda.
Topik atau judul : Lomba Seni Lukis Antar SD di Kota Nirwana
1. What? Jawabannya: lomba seni lukis.
2. Where? Jawabannya: di kantor walikota.
3. Why? Jawabannya: meningkatkan minat di bidang seni lukis
4. Who? Jawabannya: murid-murid SD.
5. When? Jawabannya: Senin, 3 Juli 2006.
6. How? Jawabannya: menggambar pemandangan menggunakan rumput kering.
Keraguan lain yang sering muncul adalah bahwa kita sering bertanya apakah ide itu layak untuk ditulis atau tidak. Hakekatnya, semua hal bisa ditulis, bagaimanapun sederhananya ide itu. Bila pernah terdengar kalimat ini “anjing gigit orang, bukan berita; orang gigit anjing, itu baru berita.” Maksud utama ungkapan itu adalah, bahwa kejadian yang terjadi berulang-ulang dan sudah biasa dianggap tidak bernilai berita. Walaupun sesungguhnya tidak selamanya benar. Menceritakan kegiatan rutin belajarmengajar di kelas, tentu tidak menarik. Tetapi jika hari itu kegiatan belajarnya berbeda dari hari-hari lainnya, semisal dilakukan dengan mengunjungi panti jompo, maka ia bernilai berita. Demikianlah juga pada kegiatan bidang lainnya.
Kualitas tulisan akan berangsur meningkat ketika Anda selalu dan selalu tanpa henti menulis ide yang ada di pikiran Anda. Banyak membaca buku dan tulisan orang lain akan sangat membantu meningkatkan daya imajinasi penulisan berikutnya. Perlu juga dilakukan analisa dan kritik sendiri tulisan Anda, benahi disisi-sisi yang terasa masih bisa ditambahkan informasinya. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan para Penulis pemula.

Setan merapi atau yang disebut makluk gaib penunggu gunung merapi, ada beberapa penunggu merapi menurut mitos setempat. Mahluk Gaib Penunggu Merapi, Jin dan para penunggu merapi diyakini sedang meminta tumbal alias...

sesajen hingga terjadi musibah bencana letusan merapi dan luapan awan panas alias wedus gembel hingga abu vulkanik merapi yang kini meluas kemana mana. namun ini merupakan mitos kepercayaan saja. tapi tidak ada salahnya bagi anda yang penasaran ingin mengetahui nama nama jin mahluk gaib penunggu merapi.