
KOPI, Indonesia, merupakan salah satu Negara yang berada dibenua Asia Tenggara yang memiliki ciri khas dan keanekaragaman seni, budaya, bahasa, agama dan sumber kekayaan kekayaan alam. Indonesia merupakan sebuah Negara yang dilewati garis katulistiwa yang dikenal dunia. Salain itu, penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam dan memiliki kerukunan antar umat beragama. Walaupun memiliki keanekaragaman dan perbedaan tapi dipersatukan atas dasar Bhineka Tunggal Ika yang tertanam dalam hati nurani rakyat Indonesia yang memiliki semangat, citi-cita, tujuan, ideology bersama.
Sementara itu, Maroko merupakan Negara Kerajaan yang berada di bagian benua Afrika yang di sebut Negeri Matahari terbenam. Walaupun Maroko terletak di benua Afrika tetapi kondisi alamnya tak jauh berbeda dengan kawasan Asia yang terkenal subur, hijau dan sistem perairan yang baik. Sehingga Maroko yang termasuk pada kawasan negara Arab memiliki sistem pertanian yang terkemuka. Di kawasan Maghribi dianggap sebagai kawasan yang menarik karena letaknya geografis dan dekat dengan benua Eropa dan Asia. Perpaduan budayapun menjadi ciri khas negeri ini dengan ciri khas utama budaya Islam. Jarak kedua Indonesia-Maroko adalah melebihi sekitar sepertiga lingkaran dunia hal ini tidak menghalangi kerjasama antara kedua Negara, bahkan hubungan tersebut telah dimulai sejak awal kemerdekaan kedua Negara tersebut. Maroko sering menyebut Indonesia sebagai Akh Syaqiq yang artinya adalah saudara kandung, dikarenakan kedekatan antara kedua Negara tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Maroko Latifa Akherbach menilai Indonesia dengan penduduk Muslim terbesar dan menjadi negara demokrasi ketiga terbesar di dunia, Islam dapat berjalan beriringan ,sehingga Maroko ingin belajar dari Indonesia. Presiden Soekarno juga dianggap sebagai pemimpin Revolusi Dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Presiden pertama yang datang ke Negara itu. Ini awal hubungan diplomatik Indonesia dengan Maroko. Presiden Soekarno juga dianggap sebagai pemimpin Revolusi Dunia yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa-bangsa Asia-Afrika. Dari kunjungan Presiden Soekarno dan hubungan persahabatan itulah yang membuat Raja Mohammad V memberi kenang-kenangan khusus bagi Soekarno yaitu penamaan jalan yang mengambil namanya yaitu Rue (jalan) Soekarno di jantung kota Rabat, ibukota Kerajaan Maroko.
Dubes Nazir yang waktu itu merangkap Dubes di Filipina diminta mempersiapkan kunjungan Pesiden Soekarno ke Maroko yang menjadi awal kerja sama bilateral yang diharapkan lebih jauh dapat memberikan sumbangan bagi negara negara Asia dan Afrika. Selama 50 tahun hubungan bilateral tersebut ,terjadi peningkatan dengan pembentukan Komite Bersama Bilateral yang ditandatangani terakhir kali pada Juni 2008 dalam bidang kerja sama politik dan ekonomi.
Hubungan Maroko-Indonesia telah dimulai sejak zaman Ibnu Batutah, seorang pengelana Muslim yang sering mengunjungi pulau-pulau di Indonesia pada abad-abad sebelumnya. Indonesia pernah membantu Maroko ketika berjuang merebut kemerdekaannya. Saat itu Presiden Soekarno disambut hangat oleh penduduk rakyat Maroko. Beliau bertemu dengan Raja Mohhammed V, dan pada waktu itu pula acara peresmian nama jalan Soekarno digelar. Hal ini menggambarkan begitu pedulinya Indonesia dengan negara lain.
Selama 50 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dengan Maroko terjalin dengan sehat, bahkan terjadi peningkatan. Tahun 2008 pada bulan Juni Indonesia-Maroko membentuk Komite Bersama Bilateral dalam kerja sama politik dan ekonomi. Selain itu masih banyak pula kerja sama yang menghasilkan upaya-upaya meningkatkan hubungan antarwarga di kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan betapa besar ketertarikan dari pihak Maroko untuk belajar demokrasi dari Indonesia.
Di tahun 2011 ini banyak pula bukti-bukti kerja sama di berbagai bidang yang telah dibina antar kedua negara. Sehingga tak ayal bahwa Maroko dapat mengadopsi berbagai tatanan kehidupan yang baik dan berguna untuk kemajuan rakyatnya. Pada bulan April tahun 2011 sebanyak 5 petani dan penyuluh pertanian dari Maroko mengikuti program magang di sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Hal ini dilakukan mengingat kondisi lahan Gunungkidul mirip dengan Maroko. Tujuan dari program ini selain dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan teknologi pertanian, juga dapat menganalisis masalah-masalah yang timbul. Mereka yang dikirim dapat bercocok tanam padi, palawija, ubi, dan jagung. Di samping itu mereka pun mendapatkan pengalaman bagaimana penggarapan tanaman padi pada lahan kering.
Bentuk kerjasama Indonesia-Maroko
Dalam hal seni budaya, Sehubungan dengan digelarnya resepsi peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia- Maroko yang diadakan di Wisma Duta, Rabat. Acara resepsi digelar dengan sangat sederhana itu diawali menampilan gamelan yang dibawakan masyarakat Indonesia di Maroko termasuk Dubes RI Tosari Widjaja dan Ibu Tosari Widjaja dan diikuti tarian Merak yang dibawakan para penari dari KBRI Rabat, Nurcahyati Prabowo dan Ruri Rizaldi. Selain itu, juga ditampilkan kesenian tradisional Maroko yang dibawakan tim seniman Maroko yang bernama Dqaiqiya menampilkan musik Maroko dengan alat sederhana seperti gendang, dan krincing.
Dalam resepsi perayaan ulang tahun 50 tahun hubungan Indonesia Maroko itu juga digelar pameran foto photo yang mengambarkan kunjungan Presiden Soekarno ke Maroko dan disambut oleh Raja Mohammed V serta seluruh rakyat Maroko yang menyambut hangat kehadiran Soekarno ditengah kota Rabat serta peresmian pemberian nama jalan di pusat kota Rabat dengan nama Soekarno.Dalam resepsi itu , dihidangkan makanan khas Indonesia seperti sate ayam, sate kambing, mie goreng, nasi goreng , bakso dan salada Padang serta makanan kecil seperti lumpia, onde-onde dan rempeyek yang diiringi dengan musik tradisional gamelan Jawa yang mendapat pujian dari wartawan Sahra Magribia, koran terbesar di Maroko.
Kerja sama dalam bidang ekspor dan impor, sangat potensial dilakukan antara Indonesia dan Maroko. Dengan memanfaatkan letak Indonesia yang strategis secara geografis dekat dengan Eropa karena telah melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa serta dengan negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Turki, Jordania, Tunisia, Mesir dan Unit Emirat Arab. Kerjasama di bidang Pertanian Tim Pertukaran Ilmiah Litbang Pertanian mengadakan kunjungan ke Maroko pada tanggal 11-18 Desember 2010. Kedatangan Tim Pertukaran Ilmiah Litbang Pertanian ke INRA ( Intitute National dela Recherce Agronomique) Maroko dalam rangka mengidentifikasi bidang penelitian pertanian yang berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk kerjasama antar Negara institusi RI-Maroko. Program yang dilaksanakan oleh INRA untuk mengurangi kesenjangan produksi dengan meningkatkan produktivitas.
Sedangkan bentuk Kerjasama di bidang pendidikan , setiap tahun Pemerintah Maroko menawarkan melalui AMIC (agen kerjasama internasional Maroko) beasiswa kepada Indonesia melalui Departemen Agama. Banyak sekali pelajar dan mahasiswa yang belajar di Maroko adapun kelebihan-kelebihan yang disungguhkan yang bias ditemukan saat belajar di Maroko diantaranya peluang besar untuk bias berbahasa Perancis dan kesempatan untuk berkenalan lebih intensif dengan kajian-kajian di bidang Ilmu Maqashid dan pemikiran Islam Kontemporer. Adapun peringatan Hari Pendidikan Nasional 2011di Maroko diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia. Bentuk kerjasama dalam bidang perdagangan, adapun kinerja perdagangan antara RI-Maroko menunjukkan barang dan jasa mencapai 17,5% pada tahun 2007. Melonjak jika dibandingkan dengan nilai pertumbuhan perdagangan barang dan jasa pada periode 2005-2006 yaitu 7%. Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu net exporter bagi Negara Maroko. Dan masih banyak lagi bentuk-bentuk kerjasama yang dilakukan RI-Maroko
Berkaitan dari hubungan kerjasama kedua Negara tersebut, kita dapat ambil sebuah simpulan dalam menjalin hubungan kerjasama yang baik dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama baik pada bidang perdagangan, pariwisata, pendidikan dan kebudayaan yakni sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Hubungan ini sangat perlu dijaga, dibina, serta dipertahankan agar kedepannya Indonesia dan Maroko dapat menjadi negara maju yang memiliki Sumber daya Manusia yang berkualitas dan berkompeten. Semoga menjadi sebuah Persahabatan yang tak pernah lekang, bila saling menanamkan rasa yaitu berat sama dipikul ringan sama dijinjing, betapapun berat ringannya suatu masaalah dengan kerjasama dan rasa kebersamaan mudah-mudahan dapat diselesaikan. Diharapkan, hubungan bilateral tersebut dapat ditingkatkan lagi seperti bidang pariwisata, investasi, pendidikan dan budaya dengan basis sejarah dalam upaya meningkatkan hubungan antarwarga yang menghasilkan pengertian yang makin besar diantara kedua negara tersebut. Dengan terus melakukan berbagai kegiatan kerjasama untuk kemajuan, semoga harapan kedua Negara ini akan terwujudkan.
Referensi :
www.pewarta-indonesia.com
http://antarajendeladunia.blogspot.com/2010_06_01_archive.html
http://el-hilaly.blogspot.com/2011/02/maroko-negeri-matahari-terbenam.html
http://www.setneg.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=2797
http://resaved.blogspot.com/2011/05/ri-maroko-kerjasama-yang-sangat.html
Biodata Penulis
Nama : Muhammad Doni
TTL : Pekanbaru, 16 Juni 1981
Nama Sekolah/Universitas: STIH Lubuk Sikaping
Alamat sekolah/universitas: Jl.Prof. M. Yamin, S.H No 01 Lubuk sikaping kabupaten Pasaman
Alamat Rumah: Jln Raya Amd No 07 Nagari Durian Tinggi, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat
Nomor HP: 0812 6678 1218
Alamat e-mail: Muhammad_doni99@yahoo.co.id
Facebook: muhammad doni